MAKASSAR PROVINSI - AN OVERVIEW

makassar provinsi - An Overview

makassar provinsi - An Overview

Blog Article



Pantu', senjata sejenis tongkat yang terbuat dari bahan kayu bulat dengan bebatan besi pada bagian pangkalnya

Inside Makassar town alone, artwork blossoms from the local galleries and public Areas. The thriving canvas of Road art, A great deal of it reflecting social and political themes, paints the town with modern day narratives, While the normal dance and puppetry performances at cultural facilities hold the myriads of nearby tales animated and revered.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah satuan organisasi kemahasiswaan yang berfungsi menampung dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan bakat dan kegemaran mahasiswa masing - masing di tingkat Universitas

This section demands added citations for verification. Remember to aid increase this information by introducing citations to trustworthy sources On this area. Unsourced content may very well be challenged and eliminated.

Pulau Samalona is a wonderful white sandy island with supportable volume of trash on its beaches (the island continues to be in arrive at from the port of Makasar so Will not hope a tropical paradise).

The Portuguese populace had been from the hundreds but rose to numerous thousand, served by church buildings of your Franciscans, Dominicans and Jesuits in addition to the standard clergy.

Kemungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu Pebble dan flake telah dikumpulkan dari teras sungai di lembah Walanae, di antara Soppeng dan Sengkang, termasuk tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.

Hanya berjarak sekitar fifty km dari kota Makassar, Sobat Pesona akan disuguhi oleh pemandangan air terjun yang menakjubkan serta kupu-kupu beraneka warna yang berterbangan di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Taman nasional ini juga punya medan trekking, mountaineering dan juga kawasan karst yang bisa Sobat Pesona jelajahi di wilayah baratnya.

Matoaya's eldest son succeeded him about the throne of Tallo, but as Chancellor, he experienced evidently groomed his good 2nd son, Karaeng Pattingalloang (1600–54), who exercised that place from 1639 right until his Loss of life. Pattingalloang have to are already partly educated by Portuguese, since as an adult he spoke Portuguese "as fluently as persons from Lisbon by itself", and avidly browse all of the books that arrived his way in Portuguese, Spanish or Latin.

The Rammang-Rammang village, located amidst this remarkable topography, provides a tranquil escape where site visitors can glide on serene waters shadowed by the towering karst, a picturesque setting for hen watchers and mother nature photographers alike.

, still distinctive, that makasarili malambing has a broth enriched with fresh new coconut milk, making an indulgent twist that comforts the soul. While less recognized beyond town, this dish exemplifies the uniqueness of Sulawesi’s gastronomy, plus a warm bowl features Perception into your local palate.

Baru pada Tahun 1669, akhirnya dapat merata-tanahkan kota Makassar dan benteng terbesarnya, Somba Opu. Bagi Sulawesi Selatan, kejatuhan Makassar di tangan federasi itu merupakan sebuah titik balik yang berarti bahwa Bandar Niaga Makassar menjadi wilayah kekuasaan VOC, dan beberapa pasal perjanjian perdamaian membatasi dengan ketat kegiatan pelayaran antar-pulau Gowa-Tallo dan sekutunya. Pelabuhan Makassar ditutup bagi pedagang asing, sehingga komunitas saudagar hijrah ke pelabuhan-pelabuhan lain. Pada beberapa dekade pertama setelah pemusnahan kota dan bandar Makassar, penduduk yang tersisa membangun sebuah pemukiman baru di sebelah utara bekas Benteng Ujung Pandang, benteng pertahanan pinggir utara kota lama itu pada Tahun 1673 ditata ulang oleh VOC sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan diberi nama baru Fort Rotterdam, dan ‘kota baru’ yang mulai tumbuh di sekelilingnya itu dinamakan ‘Vlaardingen’. Pemukiman itu jauh lebih kecil daripada Kota Raya Makassar yang telah dihancurkan. Pada dekade pertama seusai perang, seluruh kawasan itu dihuni tidak lebih two.000 jiwa, pada pertengahan abad ke-18 jumlah itu meningkat menjadi sekitar five.000 orang, setengah di antaranya berupa budak. Selama dikuasai VOC, Makassar menjadi sebuah kota yang terlupakan, maupun para penjajah kolonial pada abad ke-19 itu tak mampu menaklukkan jazirah Sulawesi Selatan yang sampai awal abad ke-20 masih terdiri dari lusinan kerajaan kecil yang independen dari pemerintahan asing, bahkan sering harus mempertahankan diri terhadap serangan militer yang dilakukan kerajaan-kerajaan itu. Maka, ‘Kota Kompeni’ itu hanya berfungsi sebagai pos pengamanan di jalur utara perdagangan rempahrempah tanpa hinterland bentuknya pun bukan ‘bentuk kota’, tetapi suatu aglomerasi kampung-kampung di pesisir pantai sekeliling Fort Rotterdam.

dengan konsep bentangan salju yang terinpirasi dari pegunungan di Jepang dan Swiss, seperti dilansir dari situs resminya. Wahana indoor

The historical journey by Makassar also leads to the previous Port of Makassar, in which traders from across the archipelago and beyond the seas converged, weaving a abundant tapestry of cultures and commerce.

Report this page